Teknologi saat ini terus mengalami kemajuan dengan pesat. Dan tentu saja kemajuan teknologi tersebut akan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia, seperti ekonomi, budaya, politik, kesehatan, dan tidak terkecuali data macau pendidikan. Pada zaman globalisasi ini kemajuan teknologi adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindarkan. Pada zaman yang modern ini, semakin maju ilmu pengetahuan maka akan semakin maju pula teknologi yang ada.
Teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat pada bidang pendidikan. Dengan adanya teknologi ini, pendidikan sudah semakin maju. Pendidikan saat ini sangat jauh berbeda dengan pendidikan pada zaman dahulu. Contohnya saja jika zaman dulu kita harus menulis menggunakan kertas, maka pada zaman sekarang dengan adanya teknologi ini maka kita bisa menulis secara digital dengan menggunakan word. Dengan adanya word, maka manusia tidak perlu lagi menggunakan pulpen, pensil, ataupun kertas. Dengan adanya teknologi, tulisan yang ingin ditulis bisa langsung diketik melalui laptop ataupun smartphone.
Perkembangan Teknologi Pendidikan yang Menjadi Tren
Ada berbagai bentuk perkembangan teknologi di bidang pendidikan yang menarik untuk diketahui. Misalnya saja seperti metaverse, blended learning, gamification, cloud-based learning, dan social media learning. Kita bahas satu per satu, yuk!
1. Metaverse
Apa yang dimaksud dengan metaverse? Singkatnya, metaverse dapat didefinisikan sebagai ruang virtual yang bisa kita masuki—tidak semata-mata kita lihat di layar. Metaverse merupakan gabungan dari beberapa macam teknologi, misalnya seperti virtual reality, video, dan augmented reality.
Lalu, bagaimana implementasinya dalam dunia pendidikan? Sejauh ini, implementasinya memang masih belum banyak digunakan—apalagi di Indonesia. Akan tetapi, contoh metaverse ini bisa dibayangkan sebagai berikut: guru bisa mengajak siswa untuk mengenal bagaimana proses terjadinya gunung meletus dan mewawancarai langsung seorang ahli hanya melalui dunia virtual. Dengan metaverse, siswa seakan-akan bisa melihat langsung bagaimana erupsi gunung terjadi sembari mendengarkan langsung penjelasan dari ahlinya.
2. Cloud-based Learning
Tidak seperti metaverse, cloud-based learning sudah cukup sering dijumpai di Indonesia. Memangnya, seperti apakah bentuk dari cloud-based learning itu? Di Indonesia, cloud-based learning biasa disebut sebagai pembelajaran e-learning. Beberapa contoh aplikasi cloud-based learning yang banyak digunakan di Indonesia adalah Google Classroom. Dengan cloud-based learning, guru/pendidik dapat mengunggah materi pembelajaran maupun tugas ke cloud-based classroom. Setelah diunggah, siswa dapat mengakses materi pembelajaran di media tersebut. Jika ada tugas, siswa juga bisa keluaran macau mengumpulkan tugas melalui platform tersebut.
3. Blended Learning
Blended learning mengacu pada pembelajaran tatap muka yang digabung dengan pembelajaran daring. Pada metode pembelajaran ini, siswa tetap bisa mendapatkan pembelajaran di kelas melalui berbagai cara—seperti ceramah, diskusi, tugas, maupun demonstrasi. Di sisi lain, siswa juga menerapkan e-learning dengan resources yang sudah disediakan oleh guru.
Dengan adanya campuran antara kedua metode ini, siswa tidak hanya tergantung pada situasi pembelajaran di kelas. Siswa juga bisa belajar di mana saja dengan memanfaatkan materi pembelajaran yang sudah diberikan oleh guru.
Metode ini dinilai sebagai metode pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar yang fleksibel dan interaktif. Selain itu, metode pembelajaran ini dinilai efektif dalam membuat siswa makin melek teknologi karena ada materi pembelajaran yang disampaikan secara daring.
4. Gamification
Perkembangan teknologi pendidikan selanjutnya bisa dijumpai di metode pembelajaran gamification. Sesuai dengan namanya, gamification di bidang pendidikan merujuk pada metode pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa seperti sebuah permainan. Tujuan utama dari gamification adalah membuat pembelajaran agar tidak terkesan membosankan.
Gamification sebenarnya bukanlah sebuah metode pendidikan yang baru. Pembelajaran melalui permainan yang menyenangkan sudah lama digunakan sebagai metode pembelajaran yang efektif. Hanya saja, penggunaan teknologi dalam gamification baru dijumpai di beberapa tahun terakhir.
Secara tidak langsung, gamification dapat mengajak anak untuk belajar teknologi di samping belajar tentang materi pembelajaran yang sedang dibicarakan. Sebuah artikel ilmiah yang ditulis oleh Molina-Carmona dan Llorens-Largo (2020) menyebutkan bahwa adanya penggunaan teknologi dalam gamification bisa membuat pelajar makin termotivasi untuk mempelajari suatu materi pembelajaran.
5. Social Media Learning
Media sosial ternyata juga menjadi salah satu teknologi yang sering digunakan sebagai media pembelajaran, lho. Biasanya, media sosial digunakan sebagai wadah bagi guru, siswa, maupun orang tua untuk ‘bertemu’ dalam sebuah grup. Nah, di dalam grup tersebut, guru bisa memberikan materi pembelajaran https://www.delhipalacetempe.us/ yang menunjang materi yang sedang didiskusikan.
Sekilas, social media learning memang mirip dengan cloud-based learning. Materi pembelajaran juga bisa diunggah melalui laman media sosial tersebut. Hanya saja, biasanya fitur-fitur dan user interface dalam cloud-based learning lebih cocok dan lebih bisa menunjang pembelajaran.